Minggu, 22 Juli 2012

Jejaring Sosial yang Aman Bagi Anak

Jejaring Sosial yang Aman Bagi Anak
Di abad 21 ini sapa sih yang gak punya FB/Twitter dll kalo sampai gak punya mungkin karena belum bisa buat nya kali yah? bukan karena gaptek atau wong ndeso :p, taukah anda kalo jejaring sosial tersebut lebih memberikan dampak yang buruk dari pada yang baik? apalagi klo yang berinteraksi terhadapt jejaring sosial tersebut anak-anak yang jelas jelas di bawah umur, itu sangat tidak baik, kali ini kami Caritaudi.blogspot.com akan membahas tentang beberapa Jejaring Sosial yang Aman Bagi Anak. 

Jejaring sosial di era digital kini bukan lagi sesuatu yang baru, bahkan putra-putri kita sudah banyak yang mengenal bahkan memiliki akun Facebook. “Hari gini gak punya akun Facebook?” Mungkin itulah olok-olok anak-anak kita bila mengetahui ada salah seorang temannya yang belum memiliki akun Facebook.

Banyak orang tua yang belum mengetahui bahwa menurut ketentuan yang berlaku anak-anak dibawah usia 13 tahun tidak boleh memiliki akun Facebook, Myspace atau Twitter. Namun yang terjadi justru saat anak merengek minta dibuatkan akun jejaring sosial tersebut, orang tua dengan senang hati membuatkan akun mereka meski harus memasukan data palsu, dengan cara memanipulasi tanggal lahir mereka.

Perlu kita ketahui Children’s Online Privacy Protection Act melarang situs jejaring sosial ini mengambil informasi pribadi dari anak tanpa seizin orang tuanya sehingga menyebabkan terjadinya pelanggaran, anak di bawah usia 13 pun banyak memiliki akun tersebut.

Sebagai orang tua seharusnya kita peka dan mewaspadai putra-putri kita dengan mudahnya mengakses situs sosial media yang banyak digunakan orang dewasa.

Dari situs mjeduction.cm, DeCesare menghimbau bahwa tidak seharusnya anak-anak memiliki akun Facebook, karena anak-anak bisa saja mengklik tombol yang akan membawa mereka dalam masalah. Masalah itu bukan hanya bertemu dengan orang yang salah tetapi mereka dapat secara tidak sengaja mengunduh malware.

Menurut survei yang dilakukan oleh Kaiser Family Foundation, 75% anak yang berada pada kelas 7 sampai kelas 12 telah memiliki profil pada jejaring sosial. Bila anak sudah terlanjur asyik dengan akun media sosialnya, maka orang tua akan lebih sulit membatasi hak akses anak.

Bila saat ini putra-putri anda ingin memiliki akun media sosial, kita harus cermat mengarahkan dan memilihkan jejaring sosial yang memang khusus diperuntukkan dan aman diakses oleh anak sesuai umur anak.

Sebelum mengenalnya jejaring sosial yang aman bagi anak, sebaiknya orang tua memahami bahwa upaya ini adalah demi mencegah terjadinya penyalahgunaan media digital pada anak-anak. Lakukanlah pendekatan dengan anak sebelum mengenalkan jejaring sosial ini pada anak.

Orang tua juga harus mengerti tentang keamanan penggunaan internet. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum mengerti bagaimana menggunakan internet yang aman dan bertanggung jawab terutama untuk remaja.

Perlu diketahui bahwa banyak situs yang menyediakan panduan mengenai pengamanan akses internet pada anak usia dini sampai remaja seperti situs http://www.isafe.org/, American Academy of Pediatrics, Federal Bureau of Investigation dan Federal Trade Commission.

Tunjukanlah kepedulian kita terhadap anak bahwa mereka boleh mempunyai akun media sosial namun harus belajar bertanggungjawab, salah satu caranya adalah memantau aktivitas mereka saat berinternet. Jangan terapkan pola pendidikan yang sifatnya menghukum anak. Besar kemungkinan hal itu akan semakin membuat anak ingin melanggar apa yang dilarang orangtuanya.

CEO dari jejaring sosial remaja Everloop mengungkapkan anak-anak merasa tidak nyaman mengemukakan masalah yang mereka hadapi secara online seperti cyberbullying pada orang tua mereka, karena mereka merasa hal ini akan berdampak lebih buruk pada diri mereka bahkan dapat memutuskan hak akses mereka untuk berselancar di dunia maya.

Dengan pertimbangan tersebut, sangatlah pantas bila sebagai orang tua yang peduli mengetahui dan mengenalkan ragam jejaring sosial yang aman ini kepada anak demi mencegah pengiriman pesan yang tidak layak dan menyediakan pengawasan bagi orang tua berupa peringatan bila ada sesuatu mencurigakan atau meminta orang tua menyetujui beberapa tindakan seperti penambahan teman.

1. What’s what
https://www.whatswhat.me
Situs ini merupakan karya Vincent Cannistraro. Ia terinspirasi setelah menghadiri presentasi tentang penggunaan internet secara aman di sekolah salah satu anaknya di Lincoln, Massachussets.

Situs ini bisa dikatakan sebagai salah satu situs jejaring sosial anak yang paling aman. Saat registrasi, orang tua diminta mengisi informasi kartu kredit mereka dan mengambil foto dari wajah anak mereka dengan menggunakan webcam.

Jika tampilan wajah dari si pendaftar memanipulasi data umur tetapi kemudian dikenal sebagai orang dewasa maka oleh tim What’s what profil pendaftar ini akan diblokir hanya dalam waktu 6 jam.

2. ScuttlePad
http://www.scuttlepad.com
Saat registrasi di situs ini, anak harus mengisi tanggal lahir, warna favorit dan alamat email orang tua mereka. Anak-anak dapat mengirim pesan, menambah teman, mengunggah foto dan memberi komentar. Hanya saja saat anak hendak memberi komentar, mereka dibatasi dengan format dan pemilihan kata yang telah diatur oleh ScuttlePad.

Foto yang diupload pun harus disetujui secara manual oleh tim ScuttlePad. Keterbatasan ini sengaja digunakan untuk mencegah cyberbullying pada anak. Pengguna situs ini dibatasi antara usia 6 hingga 11 tahun.

3. GiantHello
http://www.gianthello.com
Untuk registrasi di situs ini terlebih dahulu orang tua harus mengisi 4 digit social security number atau dengan membayar satu sen dari kartu kredit orang tua. Situs ini juga menyediakan pengalaman dalam berjejaring sosial yang paling mirip dengan media jejaring sosial populer lainnya. Halaman profil situs ini serupa fungsi dari fitur wall Facebook, yaitu teman dapat menulis komentar, anak-anak dapat melakukan update pada status mereka, dan beberapa aktivitas lainnya.

Semua perubahan yang dilakukan akan tercatat di wall. Anak-anak dapat mengirim pesan, upload foto dan bergabung dengan halaman fans dari salah satu selebriti idola mereka. Situs ini tidak menyediakan fitur pencarian teman, sehingga pengguna terlebih dulu harus mengundang temannya melalui email atau mencetak satu halaman dengan salah satu kode pengundang. Tujuannya agar anak tidak dapat berteman dengan orang yang tidak mereka kenal. User situs ini antara usia 7 tahun hingga 13 tahun.

4. Skid-e Kids
http://skidekids.com
Situs ini bergantung kepada staf moderator dari kebanyakan fitur keamanan. Komentar di situs ini melalui penyaringan bahasa. Bila terdapat bahasa yang tidak layak atau penyingkapan informasi rahasia seseorang, maka komentar tersebut harus dimoderasi oleh moderator manusia.

Foto yang diupload pun diperiksa oleh moderator. Bila ada pengguna yang mengirim artikel atau cerita di “written by you”, bahasa yang tidak layak akan diubah sebelum artikel atau cerita itu dipublish. Setiap halaman grup juga diawasi oleh moderator.

5. Everloop
http://www.everloop.com/
Situs ini diperuntukan bagi remaja yang berada di bawah umur 13 tahun. Jejaring sosial ini memberikan perlindungan dan mencegah remaja melakukan bullying, bahasa kasar dan membagikan informasi yang tidak layak. Situs ini bekerja sama dengan salah satu inovator pendidikan dan dipilih oleh iSAFE sebagai alat untuk mendidik anak mengenai pengetahuan tentang penggunaan media sosial dan internet dengan bijak di seluruh sekolah di Amerika.

6. Fanlala
http://www.fanlala.com/
Tampilan dan fitur situs ini mirip dengan situs MySpace dan juga dilengkapi berbagai fitur blogging, sharing, serta beberapa fitur lainya, situs ini begitu menarik bagi anak-anak karena tampilannya yang sangat ceria. User situs ini dibatasi untuk usia di bawah 13 tahun.

Fanlala dilengkapi dengan berbagai kuis interaktif dan berita hiburan yang sesuai untuk anak. Saat registrasi, dibutuhkan verifikasi dari orangtua melalui nomor telepon, kartu kredit, dan nomor fax. Walau terkesan rumit namun situs ini aman bagi anak.

7. Edmodo
http://www.edmodo.com/
Situs ini terkenal di kalangan pengajar. Guru-guru di Amerika Serikat telah menggunakan Edmodo sebagai alat penghubung mereka dengan siswanya. Edmodo mudah digunakan dan mampu memfasilitasi kegiatan belajar digital karena disediakan fasilitas untuk mengkostumisasi ruangan kelas virtual yang bisa membuat pengajar dan siswa berinteraksi dan berkolaborasi dalam kegiatan belajar-mengajar.

8. Club Penguin
http://www.clubpenguin.com/
Saat jenuh dengan situs jejaring sosial biasanya anak akan beralih ke situs MMO (multiplayer online game) yang sebagian besar penuh dengan aksi kekerasan. Tak perlu khawatir karena Disney telah membuat Club Penguin, MMO yang bersahabat untuk anak.

Situs ini menghadirkan permainan online yang sangat aman bagi anak-anak Anda. Bila ingin bergabung, maka orang tua perlu ikut serta dalam “menandatangani” perjanjian yang dilampirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar